“What do you learn from the project?” Kata mang Arnold sama Hayat Schooler
“Before the project we often see the campaign about waste and trash, but we just know it, we didn’t take action or be the part of the solution, after the project we realize that every waste mater and there will be a big problem if we didn’t care how to handle the trash” jawab para Hayat Schooler
Rangkaian akhir dari project survival dan magang Hayat Schooler bareng komunitas Lingkungan River clean adalah presentasi yang langsung dihadiri perwakilan River Clean Belgia, saya mau cerita dari mulai INPUT – PROSES – OUTPUT – OUTCOME nya program ini.
Di saat sekolah pada umumnya berkutat dengan project di atas kertas, dengan izin Allah dan ridha ayah bunda yang tentunya mendukung program ini, Hayat schooler berkesempatan survival dan magang di berbagai perusahaan dan komunitas penggerak
Dari segi INPUT, belajar tentang lingkungan ini penting karena issue lingkungan bukan sekedar buang sampah tapi bagaimana sampah menjadi masalah utama dalam kehidupan kita, sehingga harus menjadi bagian dari kurikulum belajar
PROSES: dibuat menjadi aturan, dimasukan dalam pembelajaran di kelas, apakah cukup? Ternyata tidak, karena ternyata akar masalahnya adalah pada perilaku, mindset, pada kebiasaan yang sudah terbentuk lama, di rumah, di lingkungan tetangga, di lingkungan Pendidikan, di perusahaan, di instansi-instansi
Jadi proses aturan sebagai dasar legal, proses belajarnya akan panjang, ngga cuman cukup dengan 60 menit belajar di atas kertas, atau menyaksikan video tentang sampah, atau mengunjungi tempat pembuangan akhir, harus berlanjut menjadi aktivitas yang membuat siswa engage atau terlibat dalam proses bagaimana sampah itu dari mulai pembuatan sampai penyebarannya
OUTPUT dari project ini tentunya adalah membuka kesadaran siswa bahwa masalah sampah bukan hanya tentang buangan akhir tapi ini tentang perilaku, tentang kebiasaan, tentang merubah mindset, menjadi tindakan nyata yang butuh kerja keras, bagaimana OUTPUT yang dirasakan setelah program magang ini?
“kaa aku ampe kebawa mimpi tidur sama di atas Kasur sampah”, “kaa aku ngga mau nanti air yang aku minum mengandung residu sampah” saya kira itu sudah menjadi OUTPUT , perubahan mindset, menyelusupkan kesadaran ke dalam jiwa anak akhirnya menjadikan aturan sebagai kesadaran bersama
Bagaimana dengan OUTCOME-nya? Outcome ini memang ga bisa diukur dalam jangka waktu yang pendek, mungkin baru kerasa beberapa tahun, bahkan belasan tahun ke depan, tapi bisa diinisasi dengan membangun lingkungan, mengganti perilaku lama dengan perilaku baru, menjalankan aturan, memonitor dan mengapresiasinya
Salah satu metode yang diterapkan di Hayat School adalah mengganti perilaku membuang sampah dengan mulai menerapkan membeli makanan ringan dengan membawa wadah sendiri, mengumpulkan sampah-sampah untuk dibuat eco brick sebelum benar-benar merubah perilaku eco brick ini dengan mengganti sepenuhnya pembelian makanan dengan sampah sekali pakai menjadi makanan menggunakan wadah sendiri
Thanks to River Cleanup

