









Usia 5 – 7 tahun adalah usia pengembangan ekspresi dan eksplorasi, di usia ini anak-anak mengekspresikan dirinya, lewat ekspresi dan eksplorasi, fisik, emosi, sosial, spiritual, dan kognitif untuk memenuhi kebutuhannya akan ego diri dan keberhargaan.
Ekspresi dan eksplorasi fisik dimulai dengan bergerak ekspresif, mengeksplorasi dirinya lewat gerakan bebas untuk merasakan sensasi sensorik dan motorik. Berlari, melompat, memanjat di alam luas, untuk menguatkan sensori integrasi dan motorik sebagai modal dasar penguatan ketangguhan, imunitas, kelancaran peredaran darah, dan melatih konsentrasi serta fokus.
Fase mengekspresikan diri dengan membangun fondasi emosi diri dalam lingkungan keluarga dan lingkungan kelas. Mengekspresikan emosi agar dapat membedakannya dengan reaksi emosi. Senang, sedih, marah, jijik, dan takut adalah ekspresi emosi dasar yang perlu ananda pahami dengan mendapatkan suplay cinta, penghargaan, dan kepercayaan dari ayah ibu dan guru. Di usia inilah ayah bunda dan guru berperan sebagai fasilitator untuk menjembatani perasaan anak dengan pengenalan dirinya. Mengungkapkan perasaan dengan tepat dengan kalimat “aku tidak nyaman” “aku sedih” “aku marah” agar ananda tidak mengungkapkan dengan tindakan emosional seperti “memukul, menenang, menggigit”. Di usia ini ananda belajar mengelola luapan emosi ketika belajar mengelola keinginan dan menunda pemuasan diri, dan basic mengasah spiritual, karena bahasa cinta dalam emosi adalah bahasa spiritual.
Ekspresi dan eksplorasi sosial adalah memahami ego diri dalam lingkungan keluarga dan lingkungan kelas, memahami siapa aku dalam keluarga dan pertemanan sederhana. Anak belajar memahami ayah ibu sebagai sang pelindung, penjaga, pembasuh luka, bapak ibu guru sang fasilitator ketangguhan sosial dalam pertemanan, melatih fondasi awal tentang kata
“Terima kasih, maaf, tolong, permisi”
Fase ekspresi dan eksplorasi spiritual, berkaitan dengan ekspresi eksplorasi emosi, maka jika emosi telah dibangun dengan cinta, penghargaan, kepercayaan maka anak belajar tentang keindahan kehidupan, kecintaan Ilahiah, keindahan Allah lewat luapan cinta dalam dirinya, cinta pada apa yang Allah SWT anugerahkan dalam dirinya, sekitarnya, dan akan bertumbuh keyakinan, kepercayaan pada Allah SWT, sehingga mencintai Allah karena mengenali dan mengakrabi dahsyatnya karunia Allah dalam dirinya. Di fase ini eksplorasi spiritual adalah dengan mengeksplorasi keesaan Allah, pengenalan pada cara mencintai Allah lewat ibadah harian bukan pembiasaan, mengekspresikan cinta pada Allah dengan belajar mensyukuri lewat kalimat
“Bismillah, alhamdulillah, astagfirullah”
Ekspresi eksplorasi kognitif, ini adalah fase ketika anak mengekspresikan dirinya dengan bertanya “mengapa?” ini adalah fase awal critical thinking, mengkritisi sekitarnya dengan banyak pertanyaan, memahami dunia yang abstrak dengan sesuatu yang konkrit, ketika segala sesuatu di sekitarnya adalah kegembiraan, keingintahuan, rasa dahaga akan data dan merubahnya menjadi informasi, fase penguatan tentang “aku bisa, aku mampu”

